KM.
Portal Himpas
-- Peringatan hari Isra Mi’raj lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dipusatkan
di Lapangan tenis Setda Kabupaten Bima jalan Diponegoro nomor 11 LLK Jatiwangi
Jumat (22/5). Dalam acara bernuansa
keagamaan yang dirangkai dengan kegiatan pembinaan Imtaq tersebut dihadiri oleh
Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Bima, Kepala SKPD,
Pejabat eselon III, eselon IV dan karyawan/karyawati lingkup Pemkab Bima.
Bupati Bima diwakili Sekretaris Daerah
Kabupaten Bima Drs. H.M. Taufik HAK, M.Si. dalam arahan menjelaskan, ada dua
peristiwa penting yang menandai tonggak perjalanan bersejarah umat Islam yaitu
peristiwa Isra Mi’raj perjalanan Nabi Besar Muhammad SAW. Isra merupakan perjalanan nabi dari Masjidil
Haram yang terletak di Kota Mekah ke Masjidil Aqsha yang terletak di Palestina.
Sedang Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha
menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Sholat.
M. Taufik berharap agar dari peristiwa Isra
Mi'raj hendaknya dapat dipetik hikmah sebagai panduan dalam membina hubungan
baik dengan sesama makhluk dan dengan Sang Pencipta. Dengan demikian akan
membawa ketenangan dan ketenteraman jiwa sebagai faktor penentu
kebahagiaan hidup yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Dari peristiwa Isra Mi'raj selain
perintah untuk menunaikan shalat 5 waktu juga sebagai wahana komunikasi
langsung kita dengan Allah SWT. “Buah dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah
pencerahan jiwa dan semangat dalam menghadapi berbagai persoalan, baik dalam
menyebarkan syiar Islam maupun dalam membangun tatanan kehidupan
kemasyarakatan," jelas Sekda.
Sementara itu, penceramah Ustadz H.M.
Adnin, SQ. M.Pd dalam uraian hikmah Isra Mi'raj mengatakan, "Peringatan
Isra Miraj Nabi Muhammad, SAW merupakan salah satu momentum untuk memperkuat
keimanan kita kepada Allah, SWT dengan meningkatkan kualitas kecintaan kita
terhadap Al Quranulqarim.
Dijelaskan, dalam peristiwa "Mi’raj",
terjadi komunikasi tiga arah yaitu Quran, Shalat dan Islam.
Artinya, Al Quran dipahami dengan baik, shalat didalami dengan baik dan Islam
yang membuktikan dengan baik pemahaman agamanya,” jelasnya.
Kemudian Aspek terpenting dalam memahami
Isra Mi’raj adalah memahami makna shalat, Shalat yang benar adalah menghadap
Allah secara mutlak. Bagi
orang yang khusyu, shalat adalah fenomena yang indah bagi batin, tidak ada rasa
sedih dan gundah karena shalat menjadi hiburan.
Menurut penceramah, "Rasulullah
Muhammad SAW tidak mengambil kebahagiaan dari harta, tapi dari shalat.
Al-Quran yang dipahami dengan baik menjadikan shalat didalami dengan
baik". Jelasnya. (*)