KM.
Portal Himpas,
- Tidak kurang dari satu tahun belakangan ini para siswa Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 7 Satu Atap (Satap) Langgudu harus rela duduk
berdesak-desakkan saat proses belajar mengajar (KBM) berlangsung pasalnya
sekolah mereka tidak mampu menyediakan mebelair yang ideal untuk setip
rombongan belajar (rombel) yang ada.
Sehingga pihak sekolah pun terpaksa
menggabungkan dua rombel dalam satu ruangan kelas dan potret ini sangat
memprihatinkan dimana satu kursi harus diduduki oleh dua orang, ironisnya
pemerintah seolah tutup mata dengan kondisi sekolah yang satu ini.
Pantauan wartawan sekolah ini masih
membutuhkan Ruang Klas Baru (RKB), ruang guru/TU berikut ruangan kepala sekolah
dan yang sangat mendesak adalah kebutuhan akan mebelairnya sehingga para siswa
akan dapat nyaman dan berkonsentrasi dalam menerima pelajaran.
Dikuatirkan jika kondisi ini terus
berlanjut minat calon siswa baru akan menurun sementara tidak lama lagi
penerimaan calon siswa akan mulai dibuka.
Kenyataan ini diakui St. Kalsum, S.Pd
kepala sekolah yang dikonfirmasi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu mengatakan bahwa
untuk kelas 2 terpaksa digabung karena kekurangan RKB dan mebeairnya, “Untuk
sementara kami telah mengajukan profil sekolah untuk bahan permohonan tersebut
dan semoga dapat segera direalisasikan,” harapnya.
Saat ini jumlah rombel sekolah yang
dipimpinya sebanyak 4 kelas terdiri atas dua rombel kelas 1, satu rombel kelas
3 dan satu rombel kelas dua “Rombel
ideal saat ini untuk klas 3 dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang, karena
mereka akan segera mengikuti ujian nasional tentu harus mengikuti KBM dengan
kondisi yang nyaman,” ungkapnya. [PJM]