KM. Portal Himpas, - Warga
Dusun Tangga Ombo, Desa Wilamici, Kecamatan Monta Minggu pagi (8/3) dihebohkan
dengan penemuan sesosok mayat bersama
Senpi rakitan di sekitar perkebunan milik, Arifin Idris (60) salah satu warga dusun setempat. Sosok mayat
itu, dikenali bernama Dedi Supardi (18) warga Desa Waro, Kecamatan Monta.
Kopolsek
Monta, Ipda Edy Prayitno yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat
tersebut, setelah mendapat informasi dari warga, polisi langsung turun ke
Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan. Setibanya di lokasi ternyata
laporan warga benar. “Berkat kerjasama dan koordinasi yang baik mayat korban
langsung divisum oleh petugas dari Puskesmas Monta dan kemudian diantarkan ke
rumah keluarganya di Desa Waro dan kemungkinan jasad korban akan dimakamkan
hari ini,” jelas kapolsek.
Sementara
penyebab meninggalnya korban, kapolsek menjelaskan, dugaan sementara korban
meninggal akibat tersengat arus listrik yang dipasang oleh pemilik kebun untuk
menangkal hewan liar agar tidak memasuki
kebun miliknya. “Pemilik kebun menemukan jasad korban sekitar pukul
06.00 Wita pagi, kemudian langsung menyerahkan diri ke Mapolsek dan kini sudah
diamankan di Mapolres Bima,” jelasnya.
Selain
itu, Subhan ke-pala Dusun Tangga Ombo mengatakan, sebelum melaporkan dirinya
meng-aku didatangi oleh Arifin pemilik kebun yang meng-ajaknya untuk menghadap
kepala Desa. “Tetapi karena sibuk saya menolaknya. Eh, ternyata beliau ingin
menyampaikan kejadian itu,” katanya.
Setelah
mendengar informasi dari beberapa warga tentang adanya penemuan mayat, Subahan
kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Monta. “Sebelum melapor kami
datangi lokasi untuk melihat kondisi mayat. Ternyata informasi dari warga benar
setelah kami datangi lokasi kami menemukan mayat yang telah terbujur kaku dan
sebagian badannya hangus terbakar akibat tersengat arus listrik,” ungkapnya.
Dilanjutkan,
bukan hanya itu saja, tetapi yang membuat warga heran disamping mayat juga
ditemukan Senpi rakitan. Tapi untung polisi segera datang dan mengamankan Senpi
tersebut. “Kami heran kenapa korban membawa Senpi dan mau masuk ke kebun milik
orang lain di tengah malam buta seperti ini,” heranya.
Selain
itu, sekitar pukul 11.00 Wita , puluhan keluarga korban asal Desa Waro yang
tidak terima atas meninggalnya korban melakukan aksi penyerangan, merusak dan
membakar gubuk milik Arifin yang berada di Dusun Tangga Ombo, Desa Wilamaci. (Son)