KM. Portal Himpas,
- Pemerintah
Kabupaten Bima melalui Kepala Kesbanglinmas, Drs Zubair HAR MSi, menyampaikan
santunan kepada korban meninggal dan korban luka bacok akibat bentrokan yang
terjadi atara dua desa di kecamatan parado hari Selasa (24/2). Rombongan yang tiba
sehari setalah kejadian disambut sejumlah warga kemudian menuju rumah duka.
Zubair
mengatakan, santunan diberikan sebagai bentuk perhatian Bupati Bima dan
Pemerintah Kabupaten Bima terhadap keluarga korban yang mengalami insiden bentrokan.
Tujuannya, agar pihak keluarga bisa memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan
selama proses pemakaman dan pengobatan bagi korban luka.
Santunan
yang diberikan Pemkab kepada keluarga korban yang meninggal sebesar Rp 5 juta.
Sedangkan korban luka bacok, Munir diberi Rp 2,5 juta untuk biaya pengobatan. “Santunan
jangan dilihat dari nilai dan jumlah tetapi inilah bentuk perhatian dan
tanggung jawab pemerintah daerah,” ujarnya.
Dengan
adanya peristiwa ini diharapkan keluarga korban diberikan ketabahan dan
kesabaran untuk menghadapi cobaan dan agar kiranya dapat mengambil hikmah dari
setiap peristiwan dan cobaan yang terjadi. "Intinya tidak ada lagi istilah
balas dendam antara kedua belah pihak yang bertikai. Kita harus ikhlas menerima
kenyataan ini. Dan tiada gunanya untuk melakukan balas dendam, mari kita
selesaikan secara damai," papar Zubair.
Mantan
Kadis Dikpora Kabupaten Bima ini meminta agar kasus tersebut dapat diselesaikan
secara musyawarah dan damai kendati proses hukum tetap berlanjut. Sebab, kata
dia, dendam tidak akan merubah keadaan kembali seperti semula. Justru akan
semakin membuat suasana tidak kondusif dan menimbulkan masalah baru.
Pihaknya
meminta seluruh elemen untuk berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan ini
dengan kedewasaan bertindak. Seluruh stake holder juga diharapkan mampu
menciptakan wilayah yang kondusif. "Kita harapkan agar masyarakat dan
seluruh lapisan sama-sama berperan dalam menciptakan suasana kondusif. Aparat
kepolisian dan pemerintah juga sudah kita koordinasikan agar segera berupaya
meredam kinflik ini," pungkasnya. (*)