KM. Portal Himpas, - Ratusan
mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Bima
menggelar aksi demonstrasi di depan kantor lembaga kampus pada kamis (19/3)
siang. Dalam aksinya para mahasiswa menuntut transparansi
anggaran belanja kampus dan dugaan pungutan liar oleh pihak lembaga pada
mahasiswa jurusan ekonomi.
Adi Irwan, koodinator
aksi dalam oransinya mengatakan, dalam mengambil setiap kebijakan pihak kapus
tidak pernah melibatkan mahasiswa yang semestinya segala kebijakan itu harus
melalui musyawarah dan mufakat karena mahasiswa juga bagian penting dari
kampus. “Banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga yang tidak
sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial mahasiswa karena kebanyakan kebijakan yang dikeluarkan hanya untuk melancarkan arus perputaran
modal kampus,” tandasnya.
Selain menyoroti transparansi
anggaran belanja kampus para mahasiswa yang mengatasnamakan Front Mahasiswa
Peduli Kampus ini juga meminta kejelasan pihak lembaga terkait
bendahara kampus STKIP Bima yang saat ini tercatat tiga orang.
Aksi ini diwarnai
kericuhan
antara mahasiswa dan dosen setelah salah seorang mahasiswa melempari kaca
jendela kantor lembaga setempat hingga pecah. Kekecewaan para mahasiswa tidak
hanya sampai disitu mereka juga merusak serta membakar kursi yang menjadi
fasilitas dan sarana kampus.
Dalam pernyaatan
sikapnya para mahasiswa menyampaikan sembilan tuntutan diantaranya, wujudkan
demokratisasi kampus, transparansi belanja kampus, ferifikasi tenaga pengajar,
hentikan pungutan liar praktek koperasi, turunkan uang KKN dan PPL, maksimalkan
sarana dan prasarana kampus, perjelas bendahara kampus, cabut aturan pembayaran
SKS online dan perjelas kedua UKM baru.
Kemudian aksi ini
berakhir
setelah tuntutan para mahasiswa ditanggapi oleh wakil ketua tiga lembaga STKIP
bima dan rencananya pihak lembaga beserta para mahasiswanya akan beraudiensi
pada Kamis pekan ini guna mencarikan solusinya. (Son)