KM. Portal Himpas, -
Hotel Lombok Raya adalah salah satu hotel yang terletak di pusat kota
Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tengggara Barat (NTB). Dibalik gemerlapnya
Hotel berbintang ini ternyata banyak yang menggantungkan harapan hidup. Bukan
hanya pada karyawan tetap saja, tetapi juga masyarakat yang ada disekitar
hotel.
Salahsatunya
adalah Munakip (49), tukang ojeg, warga Lingkungan Karang Tapen, Kelurahan
Cilinaye, Kecamatan Cakra Negara, Kota Mataram yang kerap mangkal di sekitar
hotel ini. Dengan memanfaatkan layanan jasa ojeg mengantar tamu berkeliling
kota Mataram, ia pun mengaku mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya yang
meski tak seberapa, tetapi ia tetap merasa bersyukur karna dari penghasilannya
ini ia dapat memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah bagi kedua orang
anaknya yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Sembari
menunggu penumpang di lapak kaki lima di samping hotel Lombok Raya pada, Minggu
(23/11). Ayah dari dua orang anak ini mulai berkisah pada KM Portal Himpas.
Munakip adalah salah satu dari sekian banyak tukang ojeg yang sering mangkal di
depan hotel ini, namun dibalik sosok laki-laki ini ada sebuah kisah menarik
yang dapat diceritakan.
Walau
hanya mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Munakip tidak ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya. Untuk itu ia ingin merubah
nasib keluarganya melalui pendidikan dan terus berupaya menyekolahkan
anak-anaknya. Karena menurutnya. "Saat ini saja melamar pekerjaan
dengan ijazah SMP sangat sulit. Apalagi dalam kurung waktu 10 atau 20
tahun yang akan datang tentu persaingannya akan semakin sulit,"
ujarnya.
Untuk
itu, meski harus bekerja keras, ia bercita-cita ingin menyekolahkan anaknya
hingga ke perguruan tinggi. “Meski harus bekerja keras anak-anak tetap harus
bersekolah karena pendidikan adalah hal yang paling utama,” katanya.
Namun,
yang menjadi kesulitan bagi Munakip dan kawan-kawan saat ini adalah naiknya
harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Naiknya BBM mempengaruhi pendapatan, karena
kebanyakan penumpang belum menerima kenaikan BBM sehingga ongkos ojeg susah
dinaikan,” keluhnya.
Sementara
dari narik ojeg, Munakip mengaku mendapatkan penghasilan 25 ribu hingga 50 ribu
perhari. “Tergantung ramai dan sepinya tamu hotel, kalau ramai bisa dapat 50
ribu dan kalau sepi hanya bisa dapat 25 ribu,” kata Munakip. [Son]