Asyiknya Menikmati Jagung Bakar di Tengah Sawah

Monday 3 November 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Mengamati hal-hal kecil kemudian dipahami dan dirasakan adalah cara saya untuk menikmati proses hidup. Dimana saya berpijak disitu ada tanah yang akan menceritakan pengalaman yang berbeda-beda. Sekalipun itu tanah kelahiran saya, tanah subur, tanah yang apabila digali tak akan ada habisnya cerita-cerita yang bermunculan, sekalipun saya sudah menginjakan kaki bertahun-tahun di tanah ini.

Seperti bagaimana keseruan saat kami mengisi liburan di hari minggu kemarin, pada kesempatan itu saya dan teman-teman diundang oleh salah seorang kerabat untuk menikmati jagung bakar di sekitar persawahan sebelah timur bendungan Desa Tangga Kecamatan Monta. Sementara jalan menuju lokasi yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan membuat kami harus berjalan kaki sejauh 1 km dari pemukiman warga.

Sepenjang perjalanan banyak hal dan peristiwa menarik yang dapat dinikmati seperti indahnya pemandangan padang sawah yang dapat dilihat sejauh mata memandang dan perjalanan setapak diatas jembatan bambu yang dibangun oleh warga untuk menyeberangi sungai  dan dari atas jembatan kita juga dapat melihat anak-anak kampung melompat dan berenang di sungai.

Setelah melewati sepertiga perjalanan kami dapat melihat lokasi yang akan dituju. “Di sana tempatnya” kata salah seorang teman, sambil menunjuk arah sawah yang berisi tanaman jagung yang dikelilingi oleh beberapa lahan kosong yang mungkin telah dipanen oleh pemiliknya. Setiba di lokasi aksi seru-seruan pun terjadi karena kami bisa langsung memetik jagung muda dari pohonnya tanpa melalui perantara dan dapat menikmati jagung bakar di tengah sawah.

Di tengah sawah bukan berarti bakar jagungnya di tenga-tengah sawah, tetapi di sana ada sebuah ‘Salaja’ atau gubuk peristirahatan yang dibuat oleh petani diantara pematang dan pembatas sawah yang digunakan untuk beristirahat dan berlindung ketika mereka berada di sawah. Desain salaja yang cukup tinggi dan memiliki kolong memungkin bagi kami untuk membuat bara api di bawah kolong tersebut.

Aksi seru-seruan pun kembali terjadi karena untuk menikmati jagung bakar masing-masing orang harus membakarnya sendiri. Jadi harus rebutan deh, untuk membakar jagungnya. Saking serunya bahkan perihnya asap yang mengepul dan masuk ke mata hampir tidak kami rasakan.

Sembari menunggu jagungnya matang kami berdiskusi kecil mengenai prospek petani jangung. Dari informasi yang didapat penjualan jagung hanya dilakukan oleh petani selagi jagung masih muda saja dan dujual dengan cara borongan yang dibeli oleh pedagang-pedagang dari Desa Panda, sedangkan jagung yang sudah tua selain dijual juga akan dugunakan sebagai bibit untuk musim selanjutnya.


Terkadang hal-hal yang sederhana akan sangat berkesan dan membekas kalau cara pandang kita jauh lebih sederhana. Saat di tengah sawah kami merasakan ketenang alam yang begitu damai dan indah membuat kami harus bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah menciptakan alam semesta ini dengan sempurna. Keseruan yang menyenangkan akhirnya harus diakhiri karena jam tangan saya sudah menunjukan pukul 2 siang. Jadi waktunya untuk pulang dan mempersiapkan segala sesuatu untuk aktifitas esok hari. [AL]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger