Petani Kolaka Utara Studi Banding di Bima

Monday, 20 October 20140 comments


KM. Portal Himpas, - Bawang Merah merupakan komoditi andalan Kabupaten Bima. Bahkan sejak 2009 lalu, Kabupaten Bima dijadikan sentra benih bawang merah nasional. Seiring dengan semakin populernya komoditi ini membuat para petani dan SKPD di beberapa daerah di Indonesia ingin berkunjung dan mempelajari pembudidayaan bawang merah di Kabupaten Bima.

Terbukti beberapa hari yang lalu rombongan Dinas Perkebunan dan Holtikultura, Kabupaten Kolaka Utara, Propinsi Sulawesi Tenggara melakukan studi banding mengenai cara pembudidayaan tanaman bawang di Kabupaten Bima. Rombongan yang terdiri dari 9 orang itu tiba di Kabupaten Bima pada, Rabu (15/10). Kegiatan ini dilakukan sejak tanggal 16 hinga 17 Oktober 2014. Selama dua hari para peserta akan melakukan kunjungan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sape dan Monta.

Kepala Bidang Holtikultura Kabupaten Kolaka Utara, Haerudin, Sp yang ditemui di Desa Tangga Kecamatan Monta, Jum’at (17/10) mengatakan, tujuan kegiatan studi banding adalah untuk memenuhi keinginan petani di Kabupaten Kolaka Utara yang ingin mengembangkan tanaman bawang merah. “Kabupaten Bima dipilih sebagai lokasi studi banding karena memang pengembangan bawang merah di sini sudah terkenal hingga manca negara,” katanya.

Peserta terbanyak dalam rombongan ini adalah petani karena dari 9 orang peserta terdiri dari 7 orang petani dan hanya 2 orang dari pegawai Holtikultura setempat. Selama menjalankan kegiatan studi banding para peserta dibantu oleh 3 orang pegawai dari Dinas Pertanian Kabupaten Bima dan saat mengunjungi lokasi kecamatan rombongan ini juga akan didampingi oleh Pegawai Pertanian dan BP3K di tingkat kecamatan.

Haerudin, mengaku kunjungan di Kecamatan Monta merupakan kunjungan kedua setelah sehari sebelumnya telah melakukan kunjungan di Kecamatan Sape. “Ini adalah kunjungan kedua setelah kemarin kami berkunjung di Kecamatan Sape,” ujarnya.

Untuk lebih memahami tentang proses budidaya bawang merah, para peserta aktif untuk bertanya mengenai proses pengolahan lahan, varietas yang digunakan, pemeliharaan, penanganan hama dan penyakit, serta proses pemanenan bawang merah. Antusiasme peserta ini wajar, mengingat bawang merah adalah salah satu komoditas yang belum banyak dikembangkan di Sulawesi Tenggara, namun sering kali sangat mahal harganya.
Setelah puas berdiskusi dan melihat sendiri proses budidaya bawang merah di Kabupaten Bima, para Peserta studi banding kembali dengan optimisme yang cukup tinggi. Mereka ingin mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka dapat di daerah, melalui pemanfaatan lahan yang selama ini sudah berjalan. Mereka juga berkeinginanagar wilayah mereka menjadi daerah yang dapat menghasilkan bawang merah. [AL]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger