Dualisme Kepemimpinan di MIS Tangga

Tuesday, 7 October 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Pendidikan (AP3) Kecamatan Monta, melakukan aksi penyegelan Kantor Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa Tangga Kecamatan Monta, Senin (6/10). Penyegelan dilakukan karena wali murid dan masyarakat  merasa resah dengan dualisme kepemimpinan yang terjadi di sekolah tersebut.

Massa yang mulai berkonsentarasi sekitar pukul 08.00 WITA langsung menyegel kantor Kepala Sekolah setempat menggunakan kayu dan menempelkan sejumlah kertas yang berisi tuntutan yang meminta ketua yayasan agar segera mengklarifikasi kaitan dengan terjadinya dualisme kepemimpinan di Sekolah MI Tangga. Kemudian masa aksi melanjutkan orasinya di depan gerbang pintu masuk sekolah. Dengan adanya aksi ini, pihak sekolah memulangkan siswanya lebih awal. Sementara untuk mencegah kericuhan pihak keamanan juga terlihat bersiaga di sekitar lokasi.

Polemik ini berawal sejak, Drs. Suhardin salah seorang guru yang mengajar di sekolah setempat mendapat surat penunjukan sebagai Pelaksana Harian (PLH) Kepala Sekolah MI Tangga, Nomor: 61/2014 yang dikeluarkan oleh Ketua Yayasan Islam Bima tertanggal 9 September 2014. Tetapi dengan keluarnya surat tersebut tidak serta merta dapat diterima oleh, Drs. Mukhtar kepala sekolah lama. Dengan alasan selama ini ia tidak pernah menerima surat pemberhentian jabatan sebagai kepala sekolah. Polemik ini terus bergulir sejak tanggal diberlakukan surat tersebut pada 20 September 2014 lalu. Masing-masing pihak saling mengklaimkan diri sebagai kepala sekolah sehingga orang tua siswa merasa resah dengan dualisme kepemimpinan yang terjadi di sekolah ini.

Koodinator aksi, Alimuddin (Bule) mengatakan, penyegelan dilakukan sebagai bentuk keprihatinan meraka terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, massa aksi meminta kepada Pengurus Yayasan Islam agar segera menyikapi dualisme kepemimpinan yang terjadi di MI Tangga. “Jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan sangat mempengaruhi sistim pembelajaran di sekolah ini, siswa dan orang tua  bingun siapa kepala sekolah yang sebenarnya karena masing-masing pihak saling mengklaim dirinya sebagai kepala sekolah” katanya.

Maka untuk itu kami atas nama Aliansi Pemuda Peduli Pendidikan dan atas nama orang siswa maupun masyarakat Monta umumnya mendesak pihak muspika Kecamatan Monta seperti Camat Monta, Kepala UPT Dikpora dan Pihak kepolisian agar segera menyelesaikan masalah ini. “jika tidak kami akan terus melakukan penyegelan hingga masalah ini terselesaikan,” ancamnya.

Menanggapi tututan pendemo, Camat Monta, Drs. Ruslan H. Musa yang didapingin Sekcam Monta, Mukhtar, SH langsung turun lapangan untuk memberikan pernyataan sikap. Dalam pernyataannya, Camat Monta berjanji akan menyelesaikan polemik ini dengan mengajak unsur muspika kecamatan monta dan kedua pihak untuk menghadap ketua Yayasan Islam Bima “Bila perlu hari ini juga kita menghadap,” katanya. Kemudian, Sekitar pukul 12.00 WITA, Camat Monta didapingi muspika seperti Kapolsek Monta, UPT Dikpora dan kedua pihak Drs. Muktar dan Drs. Suhardin, langsung menghadap ketua Yayasan Islam Bima untuk penyelesaian polemik yang terjadi.

Drs. Mukhtar, yang ditemui di kediamannya usai menghadap ketua yayasan mengatakan, setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Muspika telah di terima baik oleh ketua yayasan “Bahwa apa yang diinginkan oleh masyarakat, saya masih diberikan kesempatan untuk melajutkan jabatan sebagai kepala sekolah sampai ada surat pencabutan dari Kementerian Agama,” katanya.

Mengenai dualisme kepemimpinan lanjutnya,  "Pihak kedua telah menaggapi dan tidak akan melanjutkan surat yang diterima. Bahkan kami sudah dirangkul oleh semua pihak kini sudah tidak ada masalah lagi,” ungkapnya.  [AL]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger