Fahmi Hatib: SGI Hadir Bukan Sebagai Lawan PGRI

Wednesday 17 September 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Sejumlah guru yang tergabung dalam Serikat Guru Indonesia (SGI) menggelar kegiatan Konfrensi Pers dan Deklarasi serta Milad Pertama SGI Kabupaten Bima di rumah perjuangan Jalan Lintas Sumbawa Desa Talabiu, Kecamatan Woha, pada Selasa siang (16/09). Kegiatan yang bertema “Menuju organisasi profesi guru yang berkualitas dan independen” dihadiri oleh guru PNS maupun non PNS yang tersebar di sembilan kecamatan se-Kabupaten Bima.

Fahmi Hatib, S.Pd Ketua SGI Cabang Bima menjelaskan, kehadiran organisasi SGI merupakan wadah baru yang akan menaungi dan memperjuangkan hak-hak guru sehingga kehadiran organisasi ini akan memberikan warna baru bagi dunia pendidikan. SGI Kabupaten Bima merupakan organisasi lokal yang terbentuk sejak tanggal 16 September 2013 dan merupakan anggota Federasi Serikat Guru Indonesia yang berpusat di Jakarta dan telah terdaftar sejak tanggal 24 November 2013.

Sebuah organisasi tentu harus memiliki badan hukum, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).  Sebagai kado satu tahun keberadaan SGI pada Milad pertama adalah dengan dikeluarkanya akta notaris yang telah kami terima kemarin dengan nomor 56 tertanggal 15 september 2013. “Dengan demikian keberadaan SGI Kabupaten Bima telah memiliki legalitas formal,” terangnya.

Meskipun di tahun awal berdirinya SGI memiliki berbagai hambatan, namun hambata-hambat itu tidak menjadi beban bagi kami, bahkan kami tetap bersemangat untuk membangun organisasi ini menjadi organisasi yg lebih besar, lebih maju, lebih kritis dan lebih Independen dibanding organisasi yang ada sebelumnya. Saat ini kepengurusan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah tersebar di 25 Propinsi secara Nasional. Propinsi NTB baru ada dua SGI, Kabupaten Bima dan Kota Mataram. Sedangkan SGI Kabupaten Bima telah memiliki 150 anggota yang tersebar di sembilan kecamatan.

Sementara untuk perekrutan anggota baru, kami akan melakukan pendaftaran secara terbuka melalui sekolah-sekolah dan melalui media. “Saat ini pendaftaran online sudah kami buka melalui group SGI Kabupaten Bima,” katanya.

Fahmi menegaskan disisi lain keberadan SGI merupakan bentuk kegerahan mereka atas organisasi tua yang ada saat ini “PGRI”. “Kehadiran SGI bukan sebagai lawan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tetapi SGI hadir sebagai bentuk keprihatinan guru terhadap pendidikan yang masih merosot saat ini,” tegasnya.

Kita tidak hanya sekedar berorganisasi lanjutnya, tetapi kita harus memberikan wujud nyata bagaimana pendidikan agar bisa lebih maju dan lebih berkualitas. Terutama yang akan kita kedepankan adalah bagaimana memperjuangkan nasib teman-teman guru, agar tidak ada lagi guru yang akan terjolimi. “Ini yang akan menjadi tugas utama dan tekad kami di SGI Kabupaten Bima,” jelas mantan aktifis HMI  ini.

Selain itu, Ketua Dewan Pertimbangan SGI Kabupaten Bima, Juwaidin, M.Pd, mengatakan, kemunculan SGI bukan semata-mata karena rasa ketidak puasan, tetapi lebih pada keinginan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. “Kualitas dan mutu pendidikan menjadi Isu sentral bagi kami,” jelasnya.

Sedangkan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu ada sebuah balai pelatihan bagi guru. Karena selama ini Kabupaten Bima belum memiliki balai pelatihan, sehingga guru sedikit-sedikit harus ke Lombok. “Jika balai pelatihan mampu dibangun oleh pemerintah daerah, maka mafaatnya akan sangat luar biasa,” katanya.

Juwaidin menegaskan, SGI adalah sebuah organisasi independen yang tidak terikat oleh partai politik dan bukanlah sebuah organisasi yang ada pada tahap ada momentum, Maka untuk menepis semua itu, “SGI harus membuat geraka-gerakan yang fokus dan akademik seperti seminar dan kegiatan lainnya, ” tegasnya. [AL]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger