KM. Portal Himpas, - Ditengan kebutuhan hidup
yang semakin menghimpit dan terbatasnya lapangan pekerjaann dewasa ini membuat
setiap orang harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha. Berbagai
usaha akan dilakukan oleh setiap orang untuk mendapatkan penghasilan guna
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Demikian upaya yang dilakukan oleh Indra Gunawan (28)
Tahun laki-laki muda asal Desa Tangga, Kecamatan Monta yang mungkin dapat
menginspirasi bagi kita. Karena ditengah kesulitan mendapatkan pekerjaan dia
terbilang cukup mampu mengembangkan usaha kreatif dan mandiri yang terus
dirintisnya hingga sekarang.
“Sebuah realitas kehidupan tidak akan terlepas dari
suka dan duka tergantung bagaimana kita menyikapinya” demikia sepenggal kalimat
yang diucapkan oleh Gunawan laki-laki kreatif yang juga biasa disapa Bob ini
saat KM. Portal Himpas mewawancarainya pada hari Kamis
(24/07) dan laki-laki satu orang anak ini pun mulai menceritakan kisahnya pada
kami.
Sejak awal menikah pada tahun 2011, dia hanya memiliki
modal sebanyak 200 ribu rupiah dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Meski pun
modal yang dimiliki saat itu sangat minim namun dia tidak pernah kehabisan akal
untuk mensiasati berbagai macam usaha untuk mendapatkan pengahsilan. Tahun
pertama pernikahan adalah tahun-tahun tersulit bagi setiap orang karena
dimana transisi kekehidupan yang baru akan dimulai. Awalnya Bob tinggal bersama
orang tua, namun setelah menikah dia memilih tinggal sendiri dan menempati
salah satu rumah di sekitar kompleks perumahan guru di Desa Tangga.
Sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab
terhadap kebutuhan hidup keluarganya dia terus mencari cara untuk mendapkan
penghasilan. Namun setelah berbagai pertimbangan dan melihat ketersedian modal
yang ada akhirnya dia memutuskan untuk merintis usaha dengan menjadi penjual
Semangka. Karena menurutnya harga Semangka saat itu sangat murah dan akan lebih
mudah dipasarkan jika dilakukan di sekitar lokasi sekolah dekat kediamannya.
Sementara untuk mensiasati agar semangka yang dia jual diminati oleh siswa
sekolah dasar, Bob menjualnya dengan cara memotong dan perpotongnya dihargai
500 rupiah sehingga harganya dapat dijangkau oleh siswa Sekolah Dasar.
Dari hasil menjual Semangka, Bob mengaku mendapakan
keuntungan 5-6 ribu perbuahnya. Sedangkan untuk keuntungan perhari Bob mengaku
relatif karena tergantung dari banyaknya jumlah semangka yang mampu dia jual
perharinya. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keuntungan dari
menjual semangka juga dia sisipkan untuk ditabung.
Di tahun kedua pernikannya, Bob mendapatkan izin dari
orang tua untuk menempati rumah kios yang dulu pernah dijadikan tempat usaha
oleh orang tuanya namun sekarang tidak lagi. Meski pun rumah kios tersebut
hanya memiliki ukuran 3x4 meter persegi tetapi di halaman dibelakanya masih
memiliki banyak lahan yang kosong. Dengan memanfaatkan rumah kiaos yang baru
ditempatinya dia mulai mengembangkan usaha kreatif dengan membuka konter
penjualan pulsa elektrik.
Adapun modal awal yang dia miliki saat itu hanyalah
sekitar 500 ribu rupiah yang dia dapat dari keuntungan menjual semangka.
Sedangkan dari hasil menjul pulsa elektrik Bob mengaku mendapkan keuntungan
150-200 ribu rupiah perminggunya. Tak terasa waktu pun terus berlalu dan
usahanya Bob kian maju, dari modal awal yang dulu hanya 500 ribu kini mencapai
1,5 hingga 2 juta dan keuntungannya pun semakin bertambah.
Di awal tahun 2014, Bob mulai milirik lahan kosongyang
berada dibelakang rumahnya dengan memanfaatkan lahan kosong tersebut dia mulai
melakukan usaha ternak sapi dengan pola penggemukan yang dilakukan selama
4 bulan. Dengan memulai usaha penggemukan bukan berarti dia akan meninggalkan
usaha lamanya tetapi untuk sementara akan dikelola oleh istrinya.
Langkah awal yang dia coba lakukan adalah dengan
membeli 2 ekor sapi pejantan dengan harga 6 juta. Setelah dilakukan perawatan
dan penggemukan selama 4 bulan sapi-sapi tersebut laku dijual dengan harga 10
juta. Ketika melihat peluang usaha dibidang penggemukan sapi, Bob terus
berupaya untuk menggembangkan usahanya. Dari merawat 2 ekor sapi kini telah dia
kembangkan menjadi 3 ekor.
Meski pun saat ini dia belum mampu menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain tetapi setidaknya dia telah berhasil
menciptakan lapangan pekerjaanya sendiri. Dengan tekad yang kuat Bob
bercita-cita untuk terus mengembangkan usaha peternakannya karena pada suatu
saat dia berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain minimal
dilokasi peternakan yang dia kelola sekarang ini. [AL]