Menuju Lomba Pelayanan Publik
Dunia.
KM. Portal Himpas, - Kampung Media terus bergema, dari serambi kampung hinga pentas nasional.
Mengisi ruang pemikiran banyak orang. Setelah penghargaan 9 Top Inovasi Terbaik
Nasional disandang, kini Kampung Media berisiap menuju lomba pelayanan publik
dunia atau UNPSA (United Nation Public Service Award). Mengawalinya, Gubernur
NTB memaparkan Kampung Media dari hulu hingga hilir dihadapan peserta Symposium
Pelayanan Publik yang digagas KemenPANRB di Jakarta, 16 Juni lalu.
Karena konsep Kampung Media sebangun dengan semangat da’wah berjama’ah di
kampung, membuat DR, TGH, M, Zainul Majdi yang jebolan pesantren dengan mudah
mengurainya dihadapan 500 undangan dari dalam dan luar negeri.
Dipandu peneliti senior LIPI Prof. DR. Siti Zuhro, Gubernur NTB memperoleh
kesempatan terahir setelah 3 pembicara sebelumnya yaitu Dirjen Administrasi
Hukum Umum Kemenkumham, DR. Aidir Amin Daud dengan inovasi Fidusia online,
Kepala Badan Karantina Ikan Kemenlutkan, Narmoko Prasmadji, S.H.M.A dengan
inovasi Karantina Ikan Semarang dan Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini
dengan inovasi Surabaya Single Window.
Pemaparan Gubernur NTB di acara symposium ini merupakan tahap awal menuju
lomba pelayanan publik dunia. Tahap berikutnya akan diadakan pertemuan bagi 9
Top inovasi untuk memperoleh pembekalan lanjutan kepada pengelola atau inovator
program.
Gubernur memaparkan Kampung Media mulai dari perlunya informasi sebagai
pendorong partisipasi publik, kemudian mendapatkan masukan inovasi dari
masyarakat dan diijadikan program unggulan hingga ahirnya secara bersama antara
pemerintah dan masyarakat berbagi peran dalam memperluas jaringan kampung media
di NTB.
Pertanyaan dari peserta dijawab dengan sangat tehnis, bahkan Gubernur dalam
penjelasannya menggambarkan seolah bertemu setiap hari dengan anggota
komunitas. Bagaimana tidak, kampung media ada di gadget sang Gubernur yang ramah dengan IT sehingga
dengan mudah diurainya perjalanan Kampung Media yang hingga saat ini sudah
mencapai 150 komunitas tersebar di seluruh NTB.
“Ada Habiburrahman di Kampung Media Masmas Lombok Tengah dengan konsep desa
wisata, telah mampu menjawab bahwa kedatangan wisatawan asing ke desanya tak
merubah kultur masyarakat setempat,” demikian salah satu jawaban TGB menjawab
pertanyaan peserta tentang dampak TIK di desa yang kemudian diurainya
kedatangan wisatawan yang diwajibkan menggunakan sarung.
“inilah bentuk partisipasi langsung masyarakat dalam pembangunan, karena
tak mungkin masyarakat bisa berpartisipasi jika tak memperoleh informasi. Nah
Kampung Media mengajarkan itu.” Jelas TGH. M. Zainul Majdi.
Ikut pula hadir pada symposium itu, Kepala Dishubkominfo NTB Agung Hartono
dan Kepala Biro Organisasi Setda NTB H. Azhar.
Memperoleh gelar 9 Top Inovasi tak sekadar simbolik belaka. Kampung Media
memperoleh kunjungan dari berbagi pihak terutama pemerintah daerah di
Indonesia. Ada Walikota Salatiga dan 40 wartawan, ada juga Pemprov Riau dengan
puluhan wartawan dan ada juga 38 SKPD Jatim berkunjung pada ahir tahun lalu.
Semua itu datang untuk belajar tentang Kampung Media.
Demikian juga di NTB, Kampung Media cukup populer bagi pegiat citizen jurnalism yang memanfaatkan internet
sebagai media penyampai kabar. Karenanya anggota komunitas terus bertambah.
Ditargetkan pada tahun ini ada 1000 anggota yang mendaftar di portal
kampung media dan Hingga Juni 2014 tercatat 980 members/anggota yang telah
mendaftar. Bahkan sejumlah pimpinan SKPD Pemprov NTB juga terlihat bergabung
dengan membuat akun.
Oleh Gubernur, setiap SKPD diwajibkan untuk menjadikan
Kampung Media sebagai kurir informasi sehingga setiap SKPD dapat merespon
dengan cepat informasi dari warga. [**]
Sumber: KAMPUNG MEDIA Citizen Journalism