KM. Portal Himpas, - Tinggal di daerah terpencil dan pesisir yang jauh dari
hiruk pikuk kehidupan kota, membuat
warga Dusun Nadi, Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, harus mampu
mengoptimalkan sumber daya laut yang mereka miliki, karena selain melaut warga
dusun nadi hanya dapat bercocok tanam di lahan tadah hujan.
Bagi warga yang memiliki alat dan modal
kehidupan laut memang dapat menjanjikan, Namun bagi Sumarni (35 thn) dan suami,
dengan terbatasnya alat dan modal yang dimiliki membuat mereka harus bertahan
hidup meski harus memanfaatkan sampah laut sebagai sumber pencaharian.
“Goze” atau dengan istilah latin “Sargassum”
yang bermanfaat sebagai bahan dasar pembuat kosmetik seperti sabun, sampo, dan
cat rambut, dengan harga kering 1.200 (seribu dua ratus rupiah) perkilogram
menjadi altelnatif pekerjaan tak bermodal bagi Sumarni dan kelurga, karena disepanjang
pantai nadi masih banyak terdapat sampah
Sargassum yang terbawa arus ke tepi pantai.
Bukan berarti semua sampah yang terseret
ke pantai memiliki nilai jual, karena goze yang telah membusuk tidak memiliki
harga “untuk itu kami hanya menyeleksi goze yang segar saja untuk dikeringkan
dan dijual kepada pengepul yang tiap minggu datang membeli,” katanya.
Selain itu, kami juga harus berkompetisi
dengan puluhan warga lain untuk mencari goze segar dalam tumpukan sampah laut disepanjang
pantai “karena bagi warga yang tidak memiliki alat dan modal hanya bisa mengais
rupiah dari tumpukan sampah laut yang terbawa arus,” lanjutnya.
Dari pekerjaan ini, Sumarni dapat
mengumpulkan goze segar sebanyak 25 kilo perhari jika dikeringkan akan menyusut
menjadi 20 kiloan, jadi jika dikalkulasikan pengasilan yang didapat hanya sekitar
144 ribu rupiah perminggu dan 24 ribu rupiah perhari.
Mungkin bagi sebagian orang pengahsilan
yang hanya 24 ribu perhari tidak cukup,
tetapi bagi Sumarni dan keluarga, mereka sudah merasa sangat bersyukur dengan
penghasilan yang didapat karena dari sisi pekerjaan yang tidak menggunakan
modal, “selain telah terpenuhinya kebutuhan keluarga uang yang didapat juga
digunakan untuk biaya sekolah anak,” katanya. Pada KM. Portal Himpas dalam “Kegiatan Ekspedisi Menggali
Potensi Wilayah” di Dusun Nadi pada hari Minggu (2/3/14). [TIM]