Kisah unik
terjadi saat TIM KM. Portal Himpas melakukan Ekspedisi Menggali Potensi
Wilayah di Pantai Nadi, Kecamatan Langgu pada hari minggu
beberapa waktu lalu. Siang itu udara panas mulai menyengat beberapa Kru Portal
Himpas asyik duduk dibawah rimbunan pohon di tepi pantai sambil menikmati
Indahnya suasana pantai yang baru kami datangi itu.
Beberapa waktu
kemudian, terlihat sekelompok warga berlarian seakan mengejar ombak dan
memunguti sejumpah sampah yang terhempas ketepi pantai dan memasukannya kedalam
karung yang telah mereka sediakan.
Melihat kejadian
itu berbagai pertanyaan muncul dibenak kami. Apakah ada lomba pungut sampah
yang digelar warga sekitar? Kata salah seorang kru. Ah.. tidak mungkin jawab
yang lainnya. Dengan rasa penasaran lalu kami menghapiri warga yang sedang
asyik memunguti sampah laut tersebut dan mewawancarai salah satu di antara mereka.
Setelah kami
hampiri pertanyaan pun muncul “apakah ada lomba pungut sampah di sini pak?”
kata kru, kepada pria paruh baya yang ternyata diketahui namanya Pak Muhammad (58 thn), awalnya
pertanyaan itu tidak direspon, kemudian diganti dengan pertanyaan lainnya “apa
yang dilakukan bapak sekarang?” Oh ini, jawab dia, “kami sedang mengumpulkan
“goze” segar yang terhempas ombak untuk dikeringkan dan akan dijual kepada
pengepul,” kata dia, menedengar jawaban itu beberapa kru mulai garuk-garuk
kepala dan senyum-senyum sendiri.
Setelah kami gali
lebih dalam ternyata sebagian besar warga yang tinggal di tepi pantai Nadi
memiliki pencaharian hanya bersumber dari menjual “goze” atau sargassum. Bagi
warga yang memiliki perahu boat mereka akan mengabil langsung dari sumbernya
dengan menyelam ke kedalam laut menggunakan alat berupa compressor dan
bagi warga lain yang tidak memiliki alat mereka hanya bisa mengais rupiah dari
sisa sampah laut, selain itu hanya menjadi buruh yang akan menurunkan sargassum
dari perahu nelayan lainnya.
Namun
yang menjadi kesulitan warga Nadi adalah, ketika mereka sakit atau ada yang
melahirkan akan sulit mendapat penangan medis, karena didaerah pesisir ini tidak ada prasarana kesehatan yang disediakan
pemerintah dan tidak ada bidan desa yang akan membatu ibu untuk melahirkan,
untuk itu melalui KM. Portal Himapas warga Nadi berharap Pemerintah dapat
memperhatikan kehidupan mereka dengan menyedian sarana kesehetan dan tenaga
medis yang akan membantu mereka ketika sakit dan ada yang melahirkan. [Al]