KM.
Portal Himpas, - Nampaknya masyarakat Kecamatan
Monta bagian Selatan Kabupaten Bima, tidak akan pernah beranjak dari masalah
klasiknya, yakni “Gagal Panen”. Pasalnya Ratusan Hektar Lahan Pertanian Tanaman
Padi kembali dilanda kekeringan yang cukup serius, seperti di tahun
2009 silam, sehingga mengakibatkan padi gagal panen, yang mestinya pada awal
bulan April Mendatang sudah mulai panen. Tapi apa hendak dikata, hampir semua
lahan tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik diakibatkan minimnya
intensitas hujan selama beberapa pekan terakhir.
Sepertinya masyarakat Monta bagian selatan
telah bersahabat dengan wilayah kering, aliaswilayah
tadah hujan. Mereka dalam sejarah perjalanan hidupnya, selalu
punya asa yang besar terhadap
pergantian kepemimpinan daerah maupun kepemimpinan
melalui wakil mereka di DPRD. Tiap calon kepala daerah selalu disampaikan opsi
penyelesaian masalah kekeringan yang
sering melanda mereka, diantaranya; pembangunan Dam Nteli, pembangunan
Bor Dalam tiap Desa se-Monta Selatan.
Opsi penyelesaian ini kerap
disampaikan juga pada saat kunjungan Kerja Bupati maupun
wakil Bupati Bima, Reses Dewan dan apalagi ketika musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) masyarakat selalu menitipkan agar usulan mereka dapat
diprioritaskan dalam setiap tahunnya. Namun, usulan selalu berhenti ditingkat
Musrenbang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), maupun Musrenbang Kabupaten.
Alasan yang sering disampaikan oleh Pemerintah cukup sederhana, yakni tidak cukup
anggaran.
Kepala Desa Waro, Muhamad Ali, SH, membenarkan bahwa lahan persawahan rakyatnya saat ini sedang dilanda
kekeringan cukup serius sehingga dipastikan sekitar 175 hektar terancam gagal
panen, masalah ini sudah kami laporkan secara resmi kepada Pemerintah
Daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bima, untuk mengambil langkah-langkah
penyelesaian, karna masyarakat saya bergantung pada produtifitas hasil pertanian.
jika gagal panen, maka sudah pasti masyarakat akan kelaparan. Oleh karena itu dirinya juga berharap pada Dinas Sosial Kabupaten
Bima,minimal ada tanggap darurat sebagai langkah awal,
mengikat kondisi ekonomi masyarakat saat ini memprihatinkan.
Menurutnya, “Jika saja Pemerintah Daerah
selama ini tanggap terkait persoalan yang kerap melanda petani Monta Selatan,
pasti masalah kekeringan ini dapat diatasi, sebab sejak dulu kami telah
mengusulkan pada pemerintah agar membangun Bor Dalam maupun dam sebagai solusi
yang tepat. Namun, Pemerintah Daerah terkesan tutup mata,” pungkasnya. (OB)