Firdaus, Peternak Yang Sukses

Friday 21 February 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Dengan adanya program bumi sejuta sapi yang dicanangkan oleh Pemerintah Propinsi NTB memberikan angin segar bagi warga yang ingin menggeluti dunia peternakkan dengan mengajukan proposal kelompok. Kelompok tani ternak “La Jako” adalah satu dari tujuh kelompok di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, yang mendapat bantuan pemerintah pada tahun 2011 dan hingga kini masih terus eksis dan berprestasi dibidangnya. 

Sebagai ketua kelompok yang mendapat kepercayaan dari Pemerintah, Drs. Muh. Firdaus dan kawan-kawan sangat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah dengan usaha menjalankan program dengan baik seperti apa yang diharapkan. Dari tujuh kelompok yang mendapatkan bantuan saat itu, kelompok tani ternak “La Jako” yang dipimpin, Firdaus, mendapatkan bantuan program penyelamatan sapi betina produktif dengan kucuran dana sebesar 250 juta rupiah.

Menurut, Firdaus, Dari kucuran dana sebesar 250 juta rupiah penggunaan dana akan dibagi dua, “sebanyak 60 % digunakan untuk membeli sapi dan sisanya 40 % digunakan untuk biaya operasional seperti membuat kandang, honor pendamping dan untuk membeli obat-oabatan,” katanya.

Dengan menjalankan Program penyelamatan sapi betina, kelompok “La Jako” mulai melakukan pengadaan sapi diakhir tahun 2011 dengan jumlah sapi pejantan sebanyak 10 ekor dan sapi betina sebanyak 28 ekor dan jumlah keseluruhan sapi yang diternakkan oleh kelompok La Jako sebanyak 38 ekor.

Setelah anggota kelompok mendapatkan jatah sapi masing-masing, “kami memusyawarakan pola perawatan dan membagi jadwal penjagaan dikandang untuk menghindari ternak keluar kandang dan mencegah adanya kemalingan. sementara untuk pola pemberian pakan, anggota kelompok bertanggung jawab untuk merawat dan menyediakan  pakan terhadap jatah masing-masing yang telah dibagikan,” katanya.

Dengan kerja keras dan fokus untuk memajukan usaha kelompok, Firdaus dan kawan-kawan kini bisa memetik hasilnya dari 38 ekor sapi yang dimiliki oleh kelompok saat itu, kini di tahun 2014 sapi yang dimiliki kelompok “La Jako”  telah berkembang menjadi 85 ekor dan akan di Revolfing kepada warga lain yang memiliki minat untuk mengembangkan usaha ternak.

Istilah Revolfing menurut, Firdaus, “adalah upaya pemerintah untuk memeratakan penyebaran sapi dan memberikan kesempatan kepada warga lain untuk memelihara sapi betina produktif, dan memetik hasilnya selama tiga tahun, kemudian akan direvolfing lagi begitu juga seterusnya,” kata dia.

Namun dalam hal revolfing, Firdaus dan kawan-kawan akan lebih berhati-hati untuk menyerah sapi yang akan direvol, “sebelum kami menyerahkan sapi-sapi yang akan direvol tentu kami harus berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Dinas Peternakan untuk menentukan warga atau kelompok mana yang akan diserahi tanggung jawab untuk memelihara sapi. Jika tidak sangat disayangkan ketika jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab dan program pemeliharan sapi betina produktif yang dicanangkan oleh pemerintah akan macet,” tegasnya.

Selain prestasi yang dimiliki, Kelompok Tani Ternak “La Jako” juga pernah dijadikan  lokasi studi banding yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan asal Kalimanta pada tahun 2012 lalu. Dalam kegiatan studi banding yang dilaksanakan selama dua hari itu banyak sekali pertanyaan yang diajukan  oleh peserta seperti “bagaimana kelompok La Jako tetap eksis menjalankan program pemerintah, bagaimana ketua kelompok dapat mengorganisir anggota kelompoknya dan pertanyaan-pertanyaan lain yang saya jawab dengan kondisi yang ada sekarang,” kata Firdaus, mengakhiri wawancara yang dilakukan pada Jum’at (21/02/14). [AL]  
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger