Kegiatan Media Gathering yang Digelar BPJS Cabang Bima di Hotel Mutmainan Kota Bima, Sabtu (8/10) |
Portal Himpas - Mengingat
pentingnya peranan pers sebagai corong informasi masyarakat. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bima menggelar acara Media
Gathering dengan mengundang sejumlah awak media, Sabtu (8/10/2016).
Kegiatan yang dilaksanakan
di aula Hotel Mutmainah Kota Bima dihadiri sedikitnya 30 orang perwakilan awak
media dari media cetak, media TV dan media elektronik yang tersebar di Kota dan
Kabupaten Bima.
Kepala BPJS Kesehatan
Cabang Bima, Elly Widiani mengatakan, media gathering dilaksanakan dalam rangka
membangun kemitraan dan keakraban antara BPJS dengan insan pers. Dalam kegiatan
kali ini konsepnya dibuat lebih santai dan tidak terlalu serius dan lebih banyak acara diluar ruangan outbound yang diisi dengan
berbagai permainan yang menyenangkan.
“Wartawan katanya tidak
betah lama-lama berada dalam ruagan, kalau bertahan satu jam dalam rungan sudah dikatakan
hebat. Jadi konsep kegiatan ini kita buat santai yang intinya BPJS ingin menjalin
kemitraan dan keakraban dengan rekan-rekan wartawan,” katanya.
Widiani menjelaskan, BPJS
Kesehatan sebagai badan penyelenggara yang ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai
badan penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2014 lalu memang terbilang
masih berusia muda. Di usianya yang menginjak tahun ketiga BPJS ingin terus memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat terutama mafaat program layanan kesehatan yang
sedang dijalankan.
Dikatakan, mengingat
pentingnya sosialisasi kami merasa insan pers dan media adalah unsur yang
sangat penting agar program yang dijalankan dapat diterima dan masuk hingga
unsur-unsur terkecil dalam kehidupan masyarakat. "Jadi sesuatu hal bisa
positif atau negatif itu tergantung peranan media," ungkapnya.
Melalui pertemuan ini,
Widiani berharap agar semua informasi tentang jaminan layanan kesehatan dapat
diketahui oleh masyarakat karenan menurutnya saat ini masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui perbedaan antara antara JKN, BPJS Kesehatan dan Kartu
Indonesia Sehat (KIS), maka dengan demikian BPJS perlu memperbanyak
sosialisasi.
"Jadi semua pihak akan kami rangkul untuk sama-sama melakukan sosialisasi program ini termasuk pemerintah daerah dan insan pers," ungkapnya.
"Jadi semua pihak akan kami rangkul untuk sama-sama melakukan sosialisasi program ini termasuk pemerintah daerah dan insan pers," ungkapnya.
Dijelaskan, JKN adalah
program jaminan kesehatan nasional yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat tahun
2014, jadi antara JKN dan BPJS berbeda. JKN merupakan nama programnya,
sedangkan BPJS merupakan badan penyelenggara yang ditunjuk sebagai pelaksana
program.
"Sedangkan KIS adalah
identitasnya peserta JKN, jadi identitas peserta JKN adalah kartu KIS. Kalaupun
di lapangan masih ditemukan kartu yang
berbeda seperti kartu BPJS dan kartu Jamkesmas itu nanti akan dirubah menjadi kartu
yang sama yaitu KIS,” jelasnya.
Widiani kembali
mengingatkan bahwa dengan medaftarkan diri sebagai peserta JKN melalui BPJS, masyarakat akan diberikan
kemudahan untuk hak akses layanan kesehatan dan hal ini berbeda sekali sebelum adanya BPJS, dimana saat
itu yang hanya memiliki hak akses ke rumah sakit hanya PNS, TNI/Polri dan
perusahaan yang memiliki Jamsostek.
Dengan mendafkarkan diri
sebagai peserta dan menbayar iuran sesuai kelas yang dipilih mulai dari Rp 25
ribu hingga Rp 80 ribu perbulan, maka akan mempermudah semua orang untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di rumah
sakit. "Dari Presiden hingga buruh tani jaminannya semua sama yaitu JKN. Mudah-mudahan
program ini sukses dan semakin banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
luas," harap perempuan berparas cantik ini.
Acara yang didesain
dalam semi formal ini berlangsung dua sesi yaitu di dalam ruangan dan di luar
ruangan. Acara dalam ruangan diisi dengan penjabaran tentang layanan BPJS
kesehatan dan penyampaian materi Skill Komunikasi yang disampaikan oleh
pimpinan redaksi dan penanggung jawab Radar Tambora Muhammad Saptoto.
Sedangkan acara di luar ruangan diisi dengan outbound dan permainan yang cukup memberikan hiburan bagi para jurnalis pemburu informasi ini.
Sedangkan acara di luar ruangan diisi dengan outbound dan permainan yang cukup memberikan hiburan bagi para jurnalis pemburu informasi ini.