KM. Portal Himpas, - Sejumlah mahasiswa dan
masyarakat Desa Tambe, Kecamatan Bolo melakukan aksi unjuk rasa menuntut
transparansi biaya pendidikan. Aksi yang dilakukan dengan cara berorasi dan konvoi
keliling menggunakan mobil pick up ini banyak menarik perhatian para pengguna
jalan dan masyarakat di sekitar Jalan Lintas Bolo Sumbawa, Sabtu (7/2).
Dalam
orasinya, Cimen kordinator aksi mengatakan bahwa konsep dasar pendidikan dalam
idiologi dasar negara indonesia adalah pancasila. Secara filsafat bahwa tujuan
pendidikan adalah untuk memanusiakan-manusia, artinya tuntutan bagi negara
harus mampu mencerdaskan anak-anak bangsa maka dituangkan dalam UUD 1945.
“Bahwa semua rakyat indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dalam
Negara Republik Indonesia,” katanya.
Akan
tetapi, sebaliknya yang terjadi di negara ini konsep dasar pendidikan untuk
memanusian-manusia tidak lagi dijadikan sebagai landasan karena sebagain oknum
telah mengalihkannya dengan sistim komersial pendidikan. Disinilah muncul
kekacauan dan ketimpangan dalam dunia pendidikan, akhirnya anak-anak bangsa
banyak yang menjadi gelandangan karena pemerintah sudah tidak peduli lagi
dengan nasib anak-anak bangsa.
Melalui
pernyataan sikapnya para pendemo menyampaikan empat tuntutan kepada Kepala Unit
Pelaksanan Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (UPT Dikpora) Kecamatan
Bolo antara lain meminta agar memanggil beberapa Oknum Kepala Sekolah yang
diduga menyalahgunakan anggaran rehabilitasi ruangan kelas yang bersumber dari
dana DAK tahun 2014. Transparansi dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) mulai dari
tingkat sekolah dasar hingga SMA pada tahun 2013-2014. Transparansi pengunpulan
data K2 pada tahun 2013-2014 dan Transparansi anggaran rehabilitasi sekolah
se-Kecamatan Bolo dari tahun 2013-2014. (Son)