Sistim Jajar Legowo Tingkatkan Produksi Panen

Saturday, 27 September 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, gencar melakukan penyuluhan pola tanam sistim Jajar Legowo kepada sejumlah petani di Kecamatan Monta, karena dari hasil penelitian pola ini dianggap mampu meningkatkan produksi petani.

Kepala BP3K Kecamatan Monta, Sudirman, A.Md menjelaskan, Jajar legowo merupakan penataan tanaman padi dengan cara mengatur jarak tanam sedemikian rupa sehingga populasai optimal dan jumlah tanaman yang mendapatkan efek pinggir lebih banyak dibanding jarak tanam biasa. “Inti dari sistim tanam ini adalah memeperbanyak tanaman pinggir dengan harapan pertumbuhannya lebih bagus dan hasilnya akan lebih tinggi,” jelasnya di Kantor setempat.

Selain itu, dari hasil penelitian membuktikan, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah jarak tanam. Jarak tanam yang rapat mengakibatkan persaingan antar individu tanaman. Persaingan terjadi karena sinar matahari yang diterima sedikit. Sistem tanam jajar legowo merupakan inovasi pola bertanam dengan berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan diselingi satu baris yang kosong.

Seperti kita ketahui  katanya, tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. “Ini artinya, jika rumpun-rumpun yang ada di pinggir semakin banyak maka hasilnya juga akan lebih banyak,” terangnya.

Sedangkan untuk meningkatkan hasil produksi petani menjelang Musim Kemarau Dua (MK2),  BP3K Kecamatan Monta gencar melakukan penyuluhan dan penerapan cara menanam sistim jajar legowo kepada petani. Terbukti beberapa bulan terakhir  para penyuluh pertanian mendatangi lokasi persawahan warga yang telah siap tanam untuk memberikan penyuluhan dan mempraktekan cara tanam sistim jajar legowo bersama pemilik lahan. “Kami akan memberikan contoh, setelah mereka paham bahka mereka yang meminta untuk melanjutkan sendiri,” tuturnya.

Selain itu, beberapa kendala yang dihadapi selama ini adalah adanya penilaian masyarakat bahwa cara tanam sistim jajar legowo dianggap ribet dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan alasan tersebut kami siap turun lapangan untuk membantu petani karena memang jajar legowo merupan penyuluhan sekaligus penerapan. “Sehingga tidak ada lagi alasan petani untuk tidak menerapkan sistim jajar legowo karena yang kita anjurkan adalah demi untuk meningkatkan hasil produksi petani,” katanya.

Pria kelahiran Desa Sakuru ini mengaku, sudah hampir 30 persen petani di wilayah Kecamatan Monta yang telah menerapkan pola tanam sistim jajar legowo terutama di Monta bagian Utara seperti di Desa Sie, Tangga, Sakuru dan Pela “Untuk beberapa desa kita akan sesuaikan dengan jadwal tanam, karena masing-masing desa memiliki jadwal dan pola tanam yang berbeda,” katanya, Sabtu (27/9). [AL]


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger