KM. Portal Himpas, -
Perkelahian yang melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1
Monta dan Sekolah Madrasa Tsanawiah Swasta (MTs) terjadi di Desa Tangga
Kecamatan Monta, pada Jum’at (26/9). Akibatnya, di hari yang sama, Dimas Cs
pelajar SMPN 1 Monta di Polisikan oleh orang tua Andang Kusnanda pelajar MTs.
Rohani (38), orang tua Andang menuturkan, perkelahian yang melibatkan dua
pelajar itu terjadi usai jam pulang sekolah. Saat itu ia melihat segerombolan
siswa SMPN 1 Monta ingin menyerang anaknya. “Karena takut, Andang melarikan
diri masuk ke dalam rumah,” tuturnya.
Tidak hanya sampai disitu katanya, puluhan pelajar yang juga sebagian
terlihat membawa senjata tajam itu ingin menerobos. “Bahkan ketika saya
berusaha melarang, saya juga dipukul,” katanya.
Rohani, yang tidak tahan dengan kelakuan puluhan pelajar itu, langsung melaporkannya
ke pihak yang berwajib. “Mengetahui masalahnya sudah dilaporkan, akhirnya
puluhan pelajar tersebut membubarkan diri,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, hari ini kami dipanggil untuk memberikan
keterangan terkait kasus perkelahian kemarin, tetapi kedua belah pihak
telah sepak untuk menyelesaikan kasus ini dengan cara kekeluargaan.
“Di hadapan polisi kedua pihak telah menandatangi surat pernyataan damai dan pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” kata Rohani saat di temui di Mapolsek Monta, Sabtu (27/9).
Selain itu, Kaharuddin M. Siddik, Mantan Kades Sie yang mewakili orang tua
Dimas mengatakan, berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berupaya
untuk mendamaikan kedua belah pihak. Pelaku telah menandatangani surat
pernyataan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. “Sehingga hari
ini kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian damai,” katanya, Sabtu.
Di tempat yang sama, Syarifuddin, S.Pd Guru BP/BK SMPN 1 Monta yang
mewakili sekolah dalam penanganan kasus tersebut mengatakan, perkelahian
pelajar terjadi setelah jam pulang sekolah, informasi baru kami ketahui setelah
ada pemberitahuan dari pihak Kepolisian.
Diakunya, Dimas merupakan salahsatu siswa kelas dua dari sekolahnya.
Kemudian dengan adanya kasus seperti ini pihaknya berjanji, “Akan
lebih meningkatkan pengawasan terhadapat siswa dan bagi siswa yang bermasalah
akan diberikan pembinaan khusus,” katanya. [AL]