Bergambar Seram, Rokok Mulai Ditinggalkan Konsumen

Tuesday 19 August 20140 comments

KM. Portal Himpas, - Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 yang mewajibkan para produsen rokok untuk memasang gambar menyeramkan atau Pictorial Health Warning (PWH) pada Juli 2014 lalu, cukup memberikan pengaruh yang begitu signifikan pada mayoritas penikmat rokok pasalnya dengan melihat gambar seram dibungkusan rokok membuat konsumen takut dan banyak yang mulai meningglkan kebiasan ini.

Salah satunya Nurkholis (30), konsumen rokok asal Desa Baralau, Kecamatan Monta, mengaku sejak mulai diberlakukannya PWH dan beredarnya kemasan rokok bergambar seram dia menggaku telah  meninggalkan kebiasaannya untuk merokok.

“Kemarin-kemarin saya sempat ganti rokok yang tidak ada gambarnya, tapi sekarang tidak ada lagi. Kalaupun masih ada harganya pasti mahal. Jadi dari pada saya mencari kesana kemari rokok yang tidak bergambar mending kebisaan merokok saya tinggalkan," kata Kholis yang mengaku sudah merokok sejak masih duduk di bangku SMU ini.

Pernyataan serupa juga diutarakan Hadi (27), pemuda asal Desa Tangga. Menurut dia, belakangan terakhir sangat sulit mencari rokok yang tidak bergambar seram. Dia pun cukup terpengaruh terhadap bungkus rokok yang beredar saat ini.

Konsumen merasa risih melihat bungkus rokok yang dijual saat ini. Sebab, tampilan gambarnya sangat menakutkan. “Tetapi mau dibilang apa, itu sudah menjadi perauturan pemerintah dan banyak teman-teman saya yang telah meninggalkan kebiasan merekok akibat merasa risih dengan melihat gambar yang ada dalam bungkusan rokok,” katanya.

Selain itu, Ahmad (40) salah seorang pedagang kaki lima di perempatan cabang Tente, Kecamatan Woha,  mengaku, sejak beredarnya rokok bergambar omzet penjualannya menurun.

Sejak dikeluarkannya rokok bergambar kata dia, pembeli akan lebih selektif memilih rokok, namun setelah ditawarkan rokok bergambar banyak pembeli yang membatalkan niatnya dengan alasan merasa risih dan takut melihat bukungkusannya. “Dengan demikian  otomatis penjualan rokok pun menurun. Biasanya pada hari-hari sebelumnya rokok bisa terjual 2-3 slop perhari tapi sekarang hanya seperempat saja,” kata dia, Selasa (19/08). [AW]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger