KM. Portal Himpas, - Kecelakaan
kembali terjadi di Jalan Lintas Tente Parado tepatnya di depan lapangan Mekar
Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Kecelakaan yang terjadi pada hari
Jum’at pagi (23/05) melibatkan dua
kendaraan antara pengendara sepeda motor jenis Supra dan mobil Dam Truk.
Dari keterangan
saksi yang melihat kejadian, sepeda motor yang datang dari arah selatan tesebut
menyenggol sebuah mobil Dam Truk yang sedang terparkir persisnya di depan
lapangan desa sie. Sementara pengendaraa sepeda motor yang diketahui namanya Syaifullah
adalah pelajar salah satu SMU di kecamatan Monta. Saat itu dia mencoba
mendahului kendaraan Pick Up yang ada di depannya sebelum sempat mendahului
mobil pick up, datang kendaraan lain dari arah yang berlawanan akhirnya dia
kaget dan membanting setir ke arah kanan dan menabrak mobil Dam Truk yang
sedang terparkir.
Masih beruntung kedua
pelajar yang berboncengan ini tidak mengalami luka cukup parah hanya mengalami
luka ringan dan tidak dilarikan kerumah sakit hanya saja sepeda motor jenis
supra yang mereka tumpangi mengalami kerusakan cukup parah dan hancur dibagian
depan. Kecelakan yang terjadi sekitar pukul 11.00 wita pagi ini, menarik banyak
perhatian warga dan pengguna jalan sehingga menyebabkan kemacetan disekitar
lokasi.
Selain itu, dari
keterangan Ahmad (34) sopir mobil Dam Truk, Saat itu mobilnya mengalami
kerusakan dan menunggu kunci yang akan dibawa oleh temannya dari Sila,
Kecamatan Bolo, untuk memperbaiki kendaraan tersebut. Sambil menunggu temannya Ia
tertidur diatas mobil yang sedang terparkir tiba-tiba mendengar sebuah dentuman
keras, ternyata ada sebuah sepeda motor yang menabrak mobilnya dari belakang
kemudian diapun bergegas untuk menolong kedua pelajar yang jatuh tersebut dan
membatu mengangkat kendaraan yang nyangkut di roda belakang mobilnya.
“Masih beruntung
kedua pelajar ini hanya mengalami luka
ringan namun kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kerusakan yang cukup
parah,” kata dia.
Namun, kasus ini
tidak sampai ditangani oleh pihak yang berwajib karena kedua pelajar menyadari
kesalah yang mereka lakukan, akhirnya menemui jalan damai dan kedua belah pihak
sepakat untuk meperbaiki kendaraan masing-masing.
Sungguh Ironi, berdasarkan keterangan dan data yang
kami dapatkan bahwan sepeda motor yang dikendarai oleh kedua pelajar ini tidak
memiliki rem sama sekali hanya mengandalkan gigi untuk menghentikan kedaraan,
bahkan usia mereka masih dibawah umur dan belum bisa mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) karena
sesuai dengan persyaratan untuk mendapatkan SIM adalah warga negara Indonesia
yang sudah menikah atau berusia 17 tahun. [AL]
Baca juga disini: KAMPUNG MEDIA Citizen Journalism