Dana BOK dan DAU Puskemas Monta Dipertanyakan

Thursday 13 March 20140 comments


KM. Portal Himpas, - Dana Bantuan Operasional Kesehatan untuk penanganan gizi Buruk dan gizi Kurang di tingkat Puskesmas dipertanyakan, pasalnya dana tersebut telah dihentikan setelah adanya program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat Dan Cerdas yang diluncurkan pemerintah Pusat.

Pertanyan publik pun bermunculan, kemana arah dana BOK tersebut, mengingat masih ada balita yang masih memiliki kasus Gizi Buruk maupun Gizi kurang. Tidak hanya dana BOK saja yang dipertanyakan, Dana DAU pun patut dipertanyakan. Hal ini didasarkan keterangan para orang tua balita, misalnya untuk penanganan balita gizi kurang melalui kegiatan Kelas Gizi, balita hanya diberikan bubur kacang ijo, selama satu kali dalam sebulan (saat posyandu), dan tidak ada pemberian formula, vitamin dll dalam menangani gizi kurang dan gizi buruk.

Setelah hadirnya Program GSC, pada bulan september tahun 2013 lalu, kata kordinator gizi, Abdurahman, A.Mg, “pihak puskesmas monta telah merekomendasikan anak dan balita ditanangi dalam program GSC, karena tidak boleh pembiayaan secara bersamaan, untuk diketahui dana tersebut, tidak lagi saya klaim. Silahkan tanyakan pada kepala puskesmas Monta, beliau yang lebih tau,” Pintanya

Ketika ditanya berapa jumlah total anggaran penangan gizi buruk dan gizi kurang tahun anggaran 2013, dirinya menjelaskan “ada dua sumber dana diantaranya; dana Dau dan BOK dengan rincian; BOK sebesar Rp. 2.700.000 (Dua juta tujuh ratus ribuh Rupiah) per kelas dengan jumlah anak yang ditangani sebanyak 15 anak untuk kelas gizi (pemberian makan selama 12 hari). dengan total Rp. 27.000.000 (Dua Puluh Tujuh Juta),” jelasnya.

Sedangkan dana DAU “untuk 10 kelas sebesar Rp. 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dengan jumlah anak yang ditangani sebanyak 18 anak per kelas,. Jadi total anggaran dari Dana DAU sebesar Rp.35 juta untuk se-kecamatan Monta, jadi keselurahan dana yang masuk di Puskesmas Monta sebesar Rp. 62 juta untuk penanganan gizi kurang dan Gizi buruk,” terangnya.


Kepala Puskesmas Monta, dr. Wahyuni, yang dikonfirmasi melalui Via Handphone menjelaskan, mengenai dana tersebut saya dapat mempertanggung jawabkan bahwa benar-benar telah digunakan, kalau bapak sekiranya belum puas dengan jawaban saya,  bapak mohon datang ke kantor, kita duduk bersama karna tidak bisa hanya saya yang bicara. “Memang kalau kasusnya sudah ditangani oleh PNPM GSC maka otomatis dana dari kita dihentikan, dana tersebut tentu kita alihkan pada kegiatan lain yang sama-sama bermanfaat,” Jelasnya. [OB]


Baca juga disini: KAMPUNG MEDIA Portal Jurnalis Warga NTB 
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KAMPUNG MEDIA PORTAL HIMPAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger